Film Reproduksi: Dari Lembaran Peka Cahaya ke Media Digital Modern
๐งญ 1. Sejarah Awal: Film Reproduksi Peka Cahaya (Konvensional)
Sebelum era digital mendominasi industri cetak, film reproduksi peka cahaya adalah komponen vital dalam proses pra-cetak. Film ini menyerupai lembaran fotografi yang dilapisi lapisan kimia sensitif cahaya (biasanya berbasis silver halide), dan digunakan untuk memindahkan desain ke pelat cetak melalui proses eksposi dan pencucian.
Film ini digunakan secara luas dalam dunia cetak Offset, Flexo, dan Sablon. Setiap warna dalam desain dipisahkan dan dicetak pada film terpisah (proses color separation) sehingga satu desain bisa terdiri dari 4 film (CMYK) atau lebih.
๐ฆ Cara kerjanya:
- Desain di buat secara manual atau dengan film setter analog
- Film di sinari cahaya di ruang gelap
- Area yang terpapar cahaya akan bereaksi secara kimia
- Film kemudian di cuci dengan cairan khusus untuk membentuk gambar akhir (positif/negatif)
๐ฆ Karakteristik film peka cahaya:
- Transparansi tinggi pada area tidak terpapar
- Bagian image tampak hitam solid dan tidak tembus cahaya
- Memiliki stabilitas dimensi tinggi, cocok untuk proses pelat presisi
Film peka cahaya ini menjadi standar industri selama puluhan tahun sebelum munculnya teknologi digital.
๐ก 2. Kamera Horizontal: Alat Bantu Vital dalam Proses Film Konvensional
Kamera horizontal adalah perangkat besar yang di gunakan untuk mereproduksi gambar secara presisi pada film peka cahaya. Desain artwork di letakkan secara mendatar di meja kaca, dan kamera akan mengambil gambar secara horizontal ke arah film.
๐ธ Fungsinya:
- Memotret desain dengan skala yang bisa di perbesar/di perkecil
- Membentuk film negatif atau positif
- Digunakan untuk separasi warna dan proses afdruk plate offset
๐งฉ Komponen utama kamera horizontal:
- Copy board (meja kaca)
- Lampu eksposi
- Lensa repro
- Film holder
๐ ๏ธ Cara Kerja Singkat:
- Desain di tempel di meja kaca
- Posisi dan jarak di sesuaikan (untuk skala cetak)
- Kamera di siapkan dengan film peka cahaya
- Eksposi di lakukan โ hasilnya adalah film master untuk afdruk plate offset
๐ญ Merek/Mesin Kamera Horizontal yang Populer (Era 1970โ1990):
- Process Camera Agfa Repromaster
- Ozalid Reprocamera
- Dainippon Screen (Screen Graphic Solutions)
- Fairchild Camera & Instrument
Beberapa di antaranya mampu membuat film berukuran besar hingga A1 atau lebih, sesuai kebutuhan cetakan industri (misalnya poster, kemasan besar, dll).
Meskipun kini jarang di gunakan karena tergantikan oleh teknologi digital, kamera ini masih di hargai dalam proses cetak tradisional karena akurasi dan skala reproduksi yang tinggi.
๐ฏ 3. Fungsi Film Reproduksi dalam Proses Cetak
Apapun bentuknya (konvensional atau digital), fungsi utama film tetap sama:
- ๐ Sebagai master desain yang mengontrol eksposi pada pelat/screen
- ๐ Menghasilkan pola blok tinta (image) dalam sablon
- ๐ Membantu separasi warna dalam cetakan CMYK/spot color
- ๐ Menjaga akurasi dan detail selama proses cetak